Sabtu, 10 November 2012

0 Mitos-mitos ilmiah dan Faktanya

Date: Sabtu, 10 November 2012 19.33
Category:
Author: Unknown
Share:
Responds: 0 Comment

sKali ini Portal AruVic akan memposting mitos dan faktanya.
Tidak ada yang lebih bagus
dibanding memecahkan mitos
(mythbusting; yang membuat
sebuah program Discovery Channel,
Mythbusters, terkenal), jadi inilah
dia daftar kesalahpahaman dan
mitos yang diketahui orang-orang
tapi bisa dibilang konyol – kali ini
tentang ilmu pengetahuan.
1. Tidak ada gravitasi di luar
angkasa.
Faktanya, ada gravitasi di luar
angkasa – sangat banyak. Alasan
bahwa astronot tampak tak ada
beban adalah karena mereka
mengorbit Bumi. Mereka jatuh ke
Bumi tapi bergerak ke samping
untuk menghindarinya. Jadi, mereka
selalu jatuh tapi tak pernah
mendarat. Gravitasi memang ada di
seluruh luar angkasa secara virtual
(ada tapi tak dapat dirasakan).
Ketika sebuah pesawat ulang alik
mencapai ketinggian orbit (Sekitar
250 mil di atas permukaan Bumi),
gravitasi hanya berkurang 10%.
2. Petir tak pernah menyambar
tempat yang sama dua kali.
Lain kali jika Anda melihat
sambaran petir dan Anda
beranggapan untuk lari ke tempat
sambaran untuk melindungi diri
dari serangan selanjutnya, ingatlah
ini! Petir memang menyambar
tempat yang sama dua kali –
malahan, ini sangat umum. Petir
lebih memilih tempat-tempat
tertentu seperti pohon tinggi atau
bangunan. Di lapangan luas, obyek
yang paling tinggi memiliki
kemungkinan besar disambar
beberapa kali hingga petir
berpindah jauh untuk mencari
target baru. Empire State Building
tersambar petir 25 kali setahun.
3. Meteor menjadi panas karena
gesekan ketika memasuki atmosfer.
Ketika sebuah meteoroid memasuki
atmosfer Bumi (menjadi meteor),
sebenarnya kecepatan yang
memadatkan udara di depan obyek
yang menyebabkan obyek tersebut
memanas. Adalah tekanan di udara
yang mengakibatkan panas yang
cukup untuk membuat batu
tersebut sangat panas sehingga
bersinar bila dilihat dari Bumi (bila
kita beruntung melihatnya di langit
pada waktu yang tepat). Kita juga
perlu menolak mitos tentang
meteor panas ketika tiba di Bumi –
menjadi meteorit. Meteorit selalu
dingin ketika tiba di daratan – dan
faktanya sering ditemukan terlapisi
es. Ini dikarenakan batu tersebut
sangat dingin dari perjalanannya
melintasi ruang angkasa sehingga
panas ketika masuk ke Bumi belum
cukup untuk membakar lapisan
terluarnya.
4. Sebuah koin yang dijatuhkan dari
bangunan yang sangat tinggi dapat
membunuh pejalan kaki di bawah.
Mitos ini sangat umum sehingga
menjadi cliche di sejumlah film.
Mitosnya adalah bila Anda
menjatuhkan koin dari puncak
bangunan tinggi (seperti Empire
State Building) – koin ini akan
memperoleh kecepatan yang bisa
membunuh seseorang bila
mendarat di atas manusia di darat.
Tapi faktanya adalah, aerodinamika
sebuah koin tidak cukup untuk
membuatnya berbahaya. Apa yang
akan terjadi adalah orang yang
terkena koin tersebut hanya merasa
diketuk kepalanya – tentunya
mereka selamat dari “bencana”
tersebut.
5. Sel otak tak dapat beregenerasi.
Alasan mitos ini menjadi semakin
umum adalah karena mitos ini
dipercayai dan diajarkan oleh
komunitas ilmiah dalam jangka
waktu yang lama. Tetapi pada
tahun 1998, ilmuwan di Sweden
and the Salk Institute di La Jolla,
California menemukan bahwa sel
otak pada manusia dapat
beregenerasi. Sebelumnya lama
dipercayai bahwa otak yang
kompleks dapat terganggu oleh
pertumbuhan sel baru, tapi studi
menemukan bahwa memori dan
pusat pembelajaran otak dapat
menciptakan sel baru –
memberikan harapan kepada
penyembuhan penyakit seperti
Alzheimer.
6. Ada sisi tergelap dari bulan.
Sebenarnya – setiap bagian dari
bulan disinari pada suatu waktu
oleh matahari. Kesalahpahaman ini
muncul karena ada sisi tergelap
bulan yang tak pernah tampak ke
Bumi. Ini disebabkan oleh
penguncian gelombang; hal ini
dikarenakan bahwa tarikan gravitasi
Bumi terhadap bulan sangat kuat
sehingga bulan hanya
menampakkan satu wajah ke kita.
7. Makanan yang jatuh ke lantai
dianggap aman dimakan bila
diambil kembali dalam lima detik.
Ini adalah omong kosong yang
pastinya dikenal banyak orang. Bila
ada kuman di lantai dan makanan
mendarat di atasnya, otomatis
mereka menempel ke makanan.
Selain itu, memakan kuman dan
kotoran tidak selalu menjadi hal
buruk karena mereka membantu
kita membangun sistem kekebalan
tubuh yang kuat.
8. Polaris adalah bintang paling
terang di langit malam belahan
utara.
Sirius sebenarnya lebih terang
dengan magnitudo -1.47 bila
dibandingkan dengan Polaris yaitu
1.97 (semakin rendah angkanya,
semakin terang bintangnya).
Pentingnya Polaris adalah bahwa
posisinya di langit menandakan
Utara – dan karena itu pula bintang
ini dijuluki “Bintang Utara”. Polaris
adalah bintang paling terang di
konstelasi Ursa Minor dan
merupakan Bintang Utara saat ini
ketika bintang kutub berubah
sepanjang waktu karena bintang
menampakkan perpindahan
berlanjutan yang lambat terhadap
poros Bumi.
9. Ketika tubuh dipaparkan dengan
kehampaan ruang angkasa, tubuh
manusia meledak.
Mitos ini adalah hasil dari film-film
fiksi ilmiah yang menggunakannya
supaya memberi ketertarikan
terhadap alur cerita. Faktanya,
manusia dapat selamat 15 – 30
detik di luar angkasa apabila
mereka menghembuskan napas
sebelum terpapar hampa udara (ini
mencegah paru-paru meledak dan
mengirimkan udara ke pembuluh
darah). Setelah 15 atau 30 detik,
kekurangan oksigen menyebabkan
ketidaksadaran diri yang membawa
pada kematian karena kehabisan
napas.
10. Evolusi mengakibatkan sesuatu
beranjak dari “rendah” ke “tinggi”.
Padahal faktanya adalah bahwa
seleksi alam mengeluarkan gen
yang tidak sehat dari kolam gen,
ada banyak kasus ketika sebuah
organisme tak sempurna selamat.
Contohnya adalah jamur, hiu,
udang, dan lumut – semuanya tetap
sama sepanjang waktu. Organisme-
organisme ini beradaptasi dengan
lingkungan mereka tanpa
mengalami perubahan.
Takson lain juga berubah besar,
tapi tidak berubah lebih baik.
Sejumlah makhluk mengalami
perubahan lingkungan dan
adaptasinya tidak terlalu baik
terhadap suasana yang baru.
Kecocokan mereka terhubung
dengan lingkungan, bukan
perubahan.



Artikel Terkait :



Posting Komentar